Mungkin menjadi pertanyaan banyak orang, saya sendiri sebagai fotografer mempertanyakan hal yang sama. Saya akhirnya mencobanya dengan sedikit memaksakan diri untuk membuat foto-foto dengan ponsel atau smartphone.
Buat saya memotret serius dengan ponsel cukup menantang, karena mindset saya membuat foto serius ya dengan DLSR. Foto ponsel seringkali saya gunakan untuk sekedar foto bersama atau foto iseng atau foto selfie, atau.... oke cukup.
Jadi merubah kebiasaan itulah yang lebih sulit buat saya, dibanding membidik lewat ponsel. Harus bermula dari hal kecil, seperti ketika berada di mobil melihat momen sunset keren, gedung-gedung tinggi di pusat kota ataupun ketika bepergian, kita harus rela tidak memotret dengan DLSR yang sudah kita bawa untuk sejenak.
![]() |
Sunset cantik di Tol dalam kota arah Ancol, it's rare!!! |
![]() |
Gedung BEI di Jl. Sudirman |
![]() |
Sunset dari Bay Walk Pluit |
Kemudian pilihlah format yang anda sukai, saya memilih memotret dengan ukuran 4:3 pada ponsel dengan alasan lebih kotak dan memudahkan saya untuk meng"crop" pada editing.
Sebagian foto saya crop menajdi 3:2 untuk mendapatkan feel/rasa format DSLR.
Sedikit foto2 dari kampung Baduy luar ketika trip kemarin ini, saya sengaja tidak membawa kamera lain biar gak ribet dan fokus foto pake ponsel.
![]() |
Portrait pemuda Baduy luar |
Hasilnya cukup membuat saya takjub, ternyata foto dari smartphone tidak sejelek itu atau setidaknya tidak se 'standard' itu. Berhubung kualitas alat cukup andil mempengaruhi hasil sebuah foto, tentunya hal teknis dan fitur tidak pernah lepas dan selalu menjadi daya tarik bagi penggila fotografi.
Saya pernah menggunakan kamera dari kamera film, prosumer, kamera poket, premium poket, berbagai macam DSLR dan sebagainya. Jadi saya cukup ( tidak banyak dan bukan kolektor kamera ) banyak referensi dan rasa yang pernah saya cicip dari berbagai macam kamera.
Menurut saya intinya adalah pengenalan alat yang kita gunakan dan terfokus pada kegiatan fotografi itu sendiri, sudut pandang, komposisi, pencahayaan, momen dan citarasa yang tidak boleh dilupakan harus dituangkan pada sebuah karya foto.
Baru kali ini saya menjadi giat dan penasaran membuat karya dari kamera ponsel.
Sebenarnya hanya penasaran, dan menantang diri sendiri, sejauh mana hasil yang bisa tercapai. : )
![]() |
Menu sarapan di Seminyak Italian Food Resto. DSLR saya jadi objek kali ini. Hey... Baconnn!!! |
![]() |
Pasta and Meat for Lunch? Sure!!!! |
![]() |
Ada yang mau minum? |
![]() |
Dinamic range yang sangat baik untuk sebuah kamera ponsel, Z2 memiliki fitur manual EV (Exposure Value) yang bisa diatur. untuk foto ini saya kurangi sekitar 1/3 dari normal. |
![]() |
Another backlight situation, Nice Environment of Seminyak Italian Food Resto |
![]() | |
Miss Prue dengan segelas wine berpose menikmati sore di RoofTop DoubleSix |
Bicara fitur dan teknologi seperti dibahas sebelumnya yang selalu menjadi daya tarik, tentunya fitur baru atau unik menjadi hal penting. Bukan sekedar tersedianya banyak mode pemotretan, scene otomatis yang bisa disesuaikan dengan kondisi pemotretan, tapi kali ini spek kamera yang bisa dipakai di bawah air. Wow!
Sebagai fotografer yang juga menekuni fotografi bawah air, ini adalah hal yang luarrrrr biasaaa. Harga housing untuk sebuah kamera DSLR yang cukup fantastis, pastinya membuat ponsel tahan air seperti Z2 menjadi daya tarik bagi yang ingin mencicip seperti apa rasanya fotografi bawah air.
Yeay sekarang sudah ada smartphone yang bisa dipakai foto underwater tanpa casing.
Lets check it out!
![]() |
Lay down at the bottom of the pool. and look! that's my sunglasses! |
![]() |
Underwater still life photography. Look the details, and the bokeh? just wow.. |
![]() |
Still don't believe it it's from smartphone! |
![]() |
Stiil life, Split shoot, Landscape, Portrait... do whateverrr... |
![]() |
Cut the head off, my favorite! sorry for you model... ;p (hey it's Kenzo t-shirt anyway) so what! |
Setiap alat memiliki kelebihan dan kekurangan. Ketika sebuah alat memiliki semua fitur dan teknologi, kekurangan sering kali pada kita.. yaitu kurangnya daya beli alias gak mampu beli karena mahal. :0 hahaha
anyway,..
"What makes a great photograph, a smart camera? a smartphone?.... or a smart photographer?"
- ferryrusli
notes :
- semua foto di atas menggunakan Sony Experia Z2
- telah melakukan proses editing sebagaimana biasanya seorang fotografer mengedit fotonya. ( foto pake 5d juga diedit koq )
- saya meng'upload' file yang cukup besar sehingga bisa lebih detil mengecek kualitas foto ( 1200 px ) per foto. silahkan klik dan lihat original size buat yang tertarik
- untuk pertanyaan silahkan di kolom komen : )
Smart Photographer, ini sih :)
ReplyDeleteReally like ur work!
Cakep2
Waw, saya tidak menyadari begitu luar biasa hasil jepretan menggunakan kamera smartphone. Baru hari ini saya mencoba menjadi fotografer abalabalan hanya bermodalkan smartphone (gts6310, tidak sebagus xperiazz) dan mulai hari ini saya bercita cita ingin menjadi fotografer profesional :D .
ReplyDeletewah keren gan, mau coba ahhh... Harga dan Spesifikasi Kamera Sony terbaru
ReplyDelete